Perkeliruan Bantuan PKH Di Desa Giri Jaya Tuai Kegaduhan, Siapa Yang Harus Bertanggung Jawab.?


Tasikmalaya, R24Jam

Program Keluarga Harapan (PKH) yang merupakan program pemberian bantuan sosial bersyarat kepada keluarga miskin dan rentan. Dalam taksonomi program perlindungan sosial PKH masuk kedalam model Social Transfer yang berbentuk tunai dengan istilah Conditional Cash Transfer (CCT) atau Bantuan Tunai Bersyarat. Penyaluran PKH dilaksanakan secara BERTAHAP dalam 1 tahun melalui Bank/Pos Penyalur secara tunai maupun non tunai.


Namun salah satu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang bernama Enok warga Desa Giri Jaya, Kecamatan Bojong Asih, Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat (Jabar) keluhkan perkeliruan bantuan ihwal program tersebut.


Enok sampaikan dari tahun 2021 tidak pernah mendapatkan bantuan dari program tersebut, namun setelah pindah domisili ke kabupaten lain namanya masuk di DTKS dan dapat bantuan sejak tahun 2021.


"Awalnya saya di panggil oleh kepala desa di tempat domisili saya yang baru dan di beritahu bahwa saya sebagai kpm dan udah lama saya mendapatkan bantuan tersebut."pungkas enok


Lanjut enok juga jelaskan bantuan program pkh tersebut yang di dapatnya capai 11.800.000 selama priode 2021-2025 namun uang tersebut entah siapa yang mencairkan 


"Setelah saya dapat informasi dari kepala desa di domisili saya yang baru, saya lanjut mengecek ke bank dan disitu saya kaget bantuan ke nama saya tersebut capai puluhan juta yang mana selama ini saya tidak tahu menahu ihwal bantuan tersebut"jelasnya


Lanjut awak media mengkonfirmasi ihwal kebenaran informasi tersebut ke pendamping pkh selasa 15/4/2025.


Pendamping pkh membenarkan adanya ihwal perkeliruan bantuan tersebut.


"Jadi kronologisnya pencairan uang tersebut tersalur ke mertuanya sendiri karna namanya yang sama dengan menantunya dan tanggal lahir yang sama."jelas pendamping. Disisi lain kepala desa bungkam dan seolah olah tidak tahu menahu.


"Terimakasih atas informasinya dan jujur saya baru sekarang dan alangkah lebih baiknya ke pendamping saja karna mereka lebih kompeten dan lebih mengetahui yang lebih jelasnya."ujar kepala desa saat di konfirmasi 


Reporter Robi Darwis

Posting Komentar

0 Komentar