Pandeglang - Banten, R24Jam
Proyek jalan lapisan penetrasi makadam (Lapen) di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten hingga 19 Februari 2024 dibiarkan terlantar hingga tumpukan batu split ditumbuhi rumput. Kendati jalan tersebut tergolong akses vital yang menghubungkan antara Desa Pasirpanjang Kecamatan Picung dengan Desa Cimoyan Kecamatan Patia tetapi nyatanya akses jalan tersebut tidak kunjung diselesaikan.
"Pembangunan jalan lapen yang dibiarkan terlantar di Kp Pasir Apus Desa Pasirpanjang arah ke Desa Cimoyan Kecamatan Patia yang belum dikerjakan hingga batu split ditumbuhi rumput adalah proyek yang didanai dari dana desa (DD) Tahun 2023 dengan volume sekira 2,5 x 800 meter, menelan anggaran sekitar Rp.150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah)." ungkapnya sumber, sebut saja Masria (nama yang disamarkan) ke media, pada Senin (19/2/24).
Menurutnya, proyek pembangunan jalan lapen yang dibiarkan terlantar adalah proyek dana desa tahap 2 tahun 2023.
"kabarnya, proyek jalan lapen didanai dari dana desa tahap 2 tahun 2023 namun untuk pengadaan bahan material seperti batu dikirim pada Bulan Desember 2023 lalu, namun hingga saat ini pekerjaannya tidak kunjung selesai", imbuhnya.
L
Terpisah, Ketua RT 011 RW 004 Misna menjelaskan bahwa pembangunan jalan lapen yang belum diselesaikan itu tanggung jawab mantan Kades Pasirpanjang.
"Pembangunan jalan lapen yang belum diselesaikan itu tanggung jawab Kepala Desa Pasirpanjang Wahyudin yang sekarang sudah habis masa jabatannya, tentu itu adalah PR yang harus diselesaikan oleh Pak Wahyudin", jelas Misna.
Dirinya mengaku tidak ikut campur urusan pembangunan jalan lapen karena sibuk jualan keliling tetapi memang material batu banyak tersimpan dipinggir jalan ada sejak bulan Desember lalu.
"Soal pekerjaan saya tidak ikut campur dalam pembangunan jalan lapen tersebut, tetapi memang seharusnya dimulai didepan rumah saya tepatnya di RT 11/04 hingga ke RT 12/04 persimpangan batas desa menuju Desa Cimoyan yang pekerjaan pembangunannya berbarengan dengan pembangunan jalan lapen di Kp Harendongeun," katanya.
Sementara, Eks Kepala Desa Pasirpanjang Wahyudin menyampaikan pembangunan jalan lapen yang belum selesai dikerjakan adalah bukan didanai dari dana desa.
"Pembangunan jalan lapen yang belum diselesaikan itu bukan didanai dari dana desa tetapi dari Dana Bantuan Provinsi (Banprov) tahun 2023 sebesar Rp 60 juta, yang Rp 10 juta untuk pemberdayaan yaitu pembelian makanan untuk ibu hamil dan bayi sedangkan yang Rp. 50 juta untuk fisik bangunan sepanjang 150 meter di Kp Pasir Apus ", kata Wahyudin melalui telepon genggam.
Wahyudin menambahkan adapun soal batu split yang banyak di sepanjang jalan yang ada di lokasi jalan Kp Pasir Apus itu untuk rencananya untuk pemerataan.
"Saya sudah ada obrolan dengan PJ Kades Uci (Sanusi*red) kalau posisi dia mau melanjutkan pembangunan jalan lapen yah tinggal meneruskan sisanya sedangkan saya hanya akan membangunkan jalan lapen sekira 150 meter saja, karena bahan batu split sudah ada tetapi bila yang bersangkutan tidak mau membangunkan jalan lapen maka batu split yang ada paling diratakan begitu saja untuk tambal jalan yang bolong bolong", pungkasnya. *Wan).
0 Komentar