Pandeglang- Banten, RN
Sejumlah warga penerima Bansos PKH BPNT di Kecamatan Picung Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten diduga menjadi korban pungli oleh oknum perangkat desa bahkan disinyalir ada aktor tertentu dibalik peristiwa tersebut, salah satunya terjadi di Desa Pasirpanjang.
Melalui pengakuannya, praktek dugaan pungutan liar (pungli) Bantuan Sosial Program Keluarga Harapan (Bansos PKH ) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) diduga dilakukan oleh Eks Kaur Pendapatan Asli Daerah (PAD) Desa Pasir Panjang kepada puluhan keluarga penerima manfaat (KPM) dengan cara didatangi ke setiap rumah usai penyaluran dana bansos yang dibagikan oleh petugas PT Pos Indonesia (Persero) di Aula Kantor Desa Pasirpanjang, pada Sabtu (17/2/24).
Hasil penelusuran awak media ke sejumlah penerima Bansos PKH bahwa dugaan pungli terjadi dilakukan oleh oknum Eks Kaur PAD Desa Pasir Panjang berinisial UJ masing masing sebesar Rp. 100.000,- sedangkan untuk program BPNT hanya diminta uang sebesar Rp. 30.000,- dari setiap KPM.
"Usai pembagian bansos PKH BPNT saya keliling ke setiap rumah KPM dan itu sudah kebiasaan minta kebijakan dan saya disuruh oleh pegawai desa berinisial MN," ungkapnya Uj saat dikonfirmasi dikediamannya, di Desa Pasirpanjang, Minggu (18/2/24).
Adapun nominal uang yang dipungut oleh Eks Kaur PAD Desa Pasirpanjang kepada para KPM PKH BPNT bervariatif dari nominal Rp 30 ribu hingga Rp 100 ribu dari setiap KPM, "dari penerima program BPNT saya pungut ada yang Rp.100 ribu, Rp 30 ribu, Rp.20 ribu bahkan ada juga yang Rp.10 ribu sedangkan untuk PKH saya pungut Rp. 50 ribu dan ada juga yang Rp. 100 ribu." jelasnya.
Uj menambahkan, setelah semua hasil pungutan terkumpul dari semua KPM lalu disetorkan kepada MN pegawai Desa Pasirpanjang. "dari uang hasil pungutan terkumpul lalu saya setorkan kepada pegawai desa berinisial MN sebesar Rp 3.200.000,- dan saya hanya diberikan uang Rp 200.000,- oleh MN dan sisanya untuk para tamu", tegasnya.
Sementara, Perangkat Desa Pasirpanjang berinisial MN alias AS saat dikonfirmasi melalui WhatsApp seolah enggan menjelaskan soal isu dugaan pungli program bansos PKH BPNT.
"Nanti kita ketemu aja, saya sekarang lagi di Pandeglang dulu, di rumah bibi saya lagi hajatan."ucapnya singkat. *(Wan).
0 Komentar