Lombok Tengah, Radar24Jam.com - Polres Lombok Tengah melaksanakan apel gelar pasukan Operasi Lilin Rinjani 2022 dalam rangka pengamanan Natal tahun 2022 dan tahun baru 2023 pada Kamis 22 Desember 2022 pukul 08.45 wita, bertempat di lapangan apel Polres Lombok Tengah.
Hadir dalam kegiatan Kapolres Lombok Tengah, Bupati Lombok Tengah, Ketua Pengadilan Negeri Praya, Pasi Ops Kodim 1620 Lombok Tengah Kakan Kemenag Kabupaten Lombok Tengah, FKUB Kabupaten Lombok Tengah, Kasat Pol PP Kabupaten Lombok Tengah, Kadis Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah, Kadis Perhubungan Kabupaten Lombok Tengah yang diwakili oleh Kabid Lalin, PJU Polres Lombok Tengah dan Kapolsek Jajaran Polres Lombok Tengah.
Peserta apel gelar pasukan terdiri dari Peleton anggota Kodim 1620/Lombok Tengah, Peleton Brimob, Peleton Sat Sabhara, Peleton Sat Lantas, Peleton Gabungan Bhabinkamtibmas, Peleton Sat Intelkam, Peleton Sat Reskrim, Peleton Sat Narkoba, Peleton Sat Pol PP, Peleton Dinas Perhubungan dan Peleton Pemadam Kebakaran.
Kapolres Lombok Tengah AKBP Irfan Nurmansyah, SIK, MM selaku inspektur upacara membacakan amanat Kapolri yang pada intinya.
Apel Gelar Pasukan merupakan bentuk pengecekan akhir kesiapan personel maupun sarana prasarana, diharapkan pengamanan dapat terselenggara secara optimal dan sinergi, sehingga perayaan Natal 2022 serta tahun baru 2023 (Nataru) berjalan dengan kondusif.
Momentum Nataru selalu ditunggu-tunggu oleh masyarakat Indonesia di setiap penghujung tahun dengan melaksanakan berbagai kegiatan, sehingga tentunya berimplikasi terhadap meningkatnya mobilitas masyarakat, hal tersebut sebagaimana hasil survei dari Kemenhub bahwa diperkirakan akan ada 44,17 juta orang melakukan pergerakan pada Nataru tahun ini.
Oleh sebab itu, Polri dengan dukungan TNI, Pemerintah Daerah, Mitra Kamtibmas serta stakeholder terkait menggelar Operasi kepolisian terpusat dengan sandi Operasi Lilin 2022 selama 11 hari yang mulai 23 Desember 2022 sampai dengan 2 Januari 2023, serta dilanjutkan dengan KRYD mulai 3 Januari sampai dengan 9 Januari 2023.
Pada pengamanan Nataru perlu diantisipasi berbagai potensi gangguan antara lain sisi kesehatan, harus tetap waspada terhadap potensi terjadinya lonjakan Covid-19, terlebih saat ini telah muncul subvarian baru omicron BN.1 yang lebih cepat menular. Melihat hal tersebut perlu melakukan penguatan prokes terutama pada lokasi-lokasi dengan tingkat interaksi tinggi, menghimbau masyarakat untuk melaksanakan vaksinasi booster guna meningkatkan imunitas dan optimalkan penggunaan aplikasi Peduli Lindungi.
Dalam rangka memberikan pelayanan terhadap masyarakat yang akan menggunakan modal transportasi umum di bandara, terminal dan pelabuhan, maka lakukan pengaturan jadwal keberangkatan, himbau pembelian tiket secara online dan lakukan pengaturan arus keluar masuk bersama wilayah dengan stakeholder terkait guna mengantisipasi terjadinya kepadatan penumpang. Selain itu, intensifkan patroli jalan kaki dalam rangka sosialisasi prokes dan mencegah terjadinya kejahatan.
Kemudian terkait ancaman bencana alam, persiapkan tim tanggap bencana, tim rehabilitasi dan sarana prasarana pendukung, disertai penguatan edukasi tanggap bencana kepada masyarakat, sehingga kita mampu melakukan quick respons.
Kemudian khusus pengamanan ibadah Natal, pastikan setiap lokasi ibadah dilakukan sterilisasi melibatkan TNI, BNPT, Jibom Brimob, K-9 dan Densus 88/ AT. Selain itu, libatkan juga elemen masyarakat termasuk Ormas keagamaan dalam pengamanan ibadah Natal sebagai wujud toleransi beragama.
Pada pengamanan objek wisata, akses jalan menuju objek wisata jangan sampai terjadi kemacetan dengan menyediakan lokasi parkir dan pengaturan jalur keluar masuk yang baik, serta himbau wisatawan agar mematuhi prokes. Khusus objek wisata alam, siagakan tim tanggap bencana guna mengantisipasi terjadinya bencana alam.
Sedangkan pada pengamanan perayaan malam tahun baru, lakukan pengetatan izin kegiatan keramaian dengan melakukan assesmen bekerjasama dengan penyelenggara dan stakeholder terkait, terutama kegiatan-kegiatan yang melibatkan massa dalam jumlah besar. Hal tersebut guna mengantisipasi potensi kerumunan yang dapat menimbulkan korban.
kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan pasukan oleh Kapolres Lombok Tengah diikuti oleh Forkopimda Kabupaten Lombok Tengah dan ditutup dengan pembacaan Asmaul Husna yang dipimpin langsung oleh Kapolres Lombok Tengah. (Rsl)
0 Komentar