Bandung, Radar24Jam
Kementerian Agama Republik Indonesia menggelar Survei Indeks Profesionalisme dan Moderasi Beragama (IPMB) yang dilaksanakan serentak seluruh Indonesia berbasis Computer Assisted Test (CAT), Selasa (27/12/2022).
Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung merupakan salah satu dari 1.160 titik lokasi tes di seluruh Indonesia.
Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung Prof Dr Mahmud MSi CSEE didampingi Koordinator Bagian Kepegawaian, Asep Saepudin Malik, M.Ag saat meninjau lokasi CAT IPMB yang berlangsung di Gedung Lecture Hall mengatakan, proses pelakasanaan CAT IPMB dengan titik lokasi di kampus UIN Sunan Gunung Djati Bandung berjalan baik, persiapannya telah dilaksanakan sejak beberapa hari yang lalu dan sehari sebelum pelaksanaan juga telah dilakukan simulasi.
Prof Mahmud menyebutkan, jumlah peserta yang mengikuti CAT Indeks Profesionalisme dan Moderasi Beragama (IPMB) di UIN Sunan Gunung Djati Bandung sebanyak 941 ASN. Pada sesi pembukaan yang digelar serentak di lingkungan Kementerian Agama, di titik lokasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung turut dihadiri seluruh unsur pimpinan, antara lain para Wakil Rektor, para Kepala Biro, dan para Dekan di lingkungan UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
“Kehadiran jajaran pimpinan ini dalam rangka memberikan dukungan kepada Menteri Agama RI dalam pelaksanaan CAT IPMB tersebut, serta dukungan langsung kepada para ASN di lingkungan UIN Sunan Gunung Djati Bandung dalam mengikuti survei indeks profesionalisme dan moderasi beragama tersebut,” tegasnya.
Menurutnya, survei IPMB ini sebagai upaya menyiapkan dosen muda UIN Sunan Gunung Djati Bandung yang unggul dan kompetitif dengan memiliki sikap moderasi beragama, wawasan kebangsaan, wahyu memandu ilmu.
“Saya berharap kepada seluruh ASN yang mengikuti survei IPMB agar senantiasa melaksanakan tugas sebagai dosen, tenaga kependidikan profesional yang bersandar pada kode etik dosen, tendik yang berlaku di lingkungan UIN Sunan Gunung Djati Bandung, mulai dari aktif melaksanakan tugas kependidikan dengan baik, berkepribadian, memahami wahyu memandu ilmu secara komprehensif, moderat dalam berpikir dan bersikap, sampai ikut menyebarluaskan pentingnya memiliki wawasan kebangsaan,” harapannya.
Dengan adanya CAT survei IPMB ini menjadi tempat penyemaian nilai-nilai agama yang moderat, rukun, cinta damai, “sehingga dapat melahirkan dosen, tendik yang menjadi agen perdamaian dalam mengajarkan Islam yang rahmatan lil alamin,” jelasnya.
Sebelumnya, Menag Yaqut Cholil Qoumas saat memberikan sambutan melalui rekaman video yang disiarkan kepada semua titik lokasi CAT, menjelaskan, “Survei ini bertujuan untuk mengukur secara kuantitatif tingkat profesionalitas dan moderasi beragama setiap ASN sebagai dasar penilaian dan evaluasi dalam upaya pengembangan,” terangnya.
Kepada jajarannya, Gus Men, panggilan akrabnya, mengingatkan bahwa ASN Kemenag merupakan etalase pelayanan bagi instansinya. Kualitas pelayanan kepada masyarakat akan tercermin melalui sikap dan perilaku para ASN-nya.
Kementerian Agama perlu secara masif melakukan penguatan terhadap jajaran. Penguatan tersebut dimulai dari membangun mind set dan culture set profesional bagi setiap insan ASN Kementerian Agama,” tegasnya.
Dijelaskan Menag, pembinaan pegawai Kementerian Agama sudah berada pada jalur yang benar. Terbukti, Kemenag dalam kurun waktu dua tahun berturut-turut diganjar penilaian “baik” pada penerapan sistem merit dan memperoleh penghargaan dalam seleksi pengisian jabatan pimpinan tinggi oleh Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN).
Dalam waktu dekat, lanjut Gus Men, untuk pertama kalinya akan diresmikan Pusat Penilaian Kompetensi (Puspenkom) Kementerian Agama. Sehingga, berbagai macam pemetaan dan spektrum penilaian seluruh ASN Kementerian Agama di masa yang akan datang dapat dilakukan melalui Puspenkom, tanpa harus bergantung terhadap ketersediaan sarana kementerian/lembaga lain.
“Tentu saja hal tersebut bukanlah awal dan akhir dari pembenahan SDM kita, namun merupakan milestone yang harus kita jaga dan tingkatkan bersama-sama,” sebutnya.
damanik
0 Komentar